Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

merasa kurang ilmu bikin takut

Temen saya yang sekolahnya ngga hebat, kuliah sih di perguruan tinggi yang tidak terkenal dan ditambah orangnya "malas" juga nambah ilmu. Yang ada di pikirannya adalah cari UANG seakan-akan hanya ada satu jalan yaitu bekerja dan menemukan kesempatan yang berujung dengan hasil yang memuaskan, mulai karir sebagai salesmen dan sekarang pengusaha.
Disisi lain ada lagi temen yang kuliah bagus di perguruan tinggi terkenal dan banyak bergaul dengan orang yang taat beragaman. Yang ada di pikirannya adalah ibadah dan ibadah, karena buat apa cari Uang tapi hidup tidak bahagia (tidak tenang) batinnya. Maka dia bekerja memenuhi keluarganya dengan ridho Allah BUKAN untuk mendapatkan materi yang banyak dan sangat banyak ibadah. Hasilnya temen ini terlihat sabar, tenang orangnya dan tidak banyak mengeluh dalam hidup ini, dan sekarang banyak memberikan pencerahan kepada temen dan orang disekitarnya.
Dua teman saya ini memang seperti 2 orang yang berbeda, tapi jika ditanya apa sih tujuan hidupnya ? Pastilah mereka menjawab ingin bahagia. Yang berbeda adalah fokus yang ada dipikirannya yang diisi oleh pengalaman yang merupakan akumulasi apa yang sudah dilakukannya selama ini.
Yang satu merasa cukup dengan mendapatkan uang, maka sangat jarang menambah ilmu sehingga fokusnya kepada cari uang dan cari uang agar uang itu menjadi kunci kebahagiannya. Bahagiakah dia ? Kayaknya sih masih sibuk cari uang terus .... tapi sebenarnya setiap hari ada ketakutan yang menghantuinya yaitu apakah bisa dapat uang terus ?
Yang lain merasa cukup dengan ibadahnya yang bisa jadi sudah merasakan kebahagiaannya, maka dia pun jarang menambah ilmu agamanya YANG penting ibadah yang banyak. Bahagiakah dia ? Bisa jadi dia bahagia dan terus larut dalam kebahagiaannya ... tapi sebenarnya ada sedikit ketakutan yang ada dalam pikirannya yaitu apakah kehidupan dunianya cukup mampu mempertahankan nilai ibadahnya. Dari 2 temen tadi, ada hikmah dibalik itu yaitu menambah ilmu itu penting dan wajib agar kita bisa mengurangi rasa takut dengan masa depan dan bisa lebih mampu pula untuk meningkatkan kualitas kerja atau ibadah kita yang berujung kepada kepuasaan atau kebahagiaan di hati. Tapi ada hal buruknya yaitu semakin merasa kurang ilmu membuat kita semakin takut karena tindakan kita takut salah sehingga terus mencari ilmu TANPA mengamalkannya. Mari kita bangun sikap setiap bertambah ilmu kita semakin mendorong kita untuk mengamalkannya dan hasilnya menjadikan kita semakin ingin menambah ilmu lagi agar menjadi sempurna .... ini kita lakukan terus-menerus.

Jadi karyawan ? Makan gaji buta

Dibenak banyak orang menjadi karyawan itu menyenangkan, karena mendapat gaji tetap. Maka akibatnya seringkali membuat karyawan "malas" bekerja alias bekerja apa adanya. Mengapa ? karena apapun yang dikerjakan dengan ekstra maka tidak bertambah gajinya. Gaji bisa naik dan terjadi setiap tahun. Dan kenaikannya pun tidak lebih dari 20%. So perilaku karyawan ini membuat mereka memilih tidak bekerja ekstra kecuali dipecut.
Bagaimana mereka yang bekerja sebagai salesmen atau sejenisnya yang bekerja berdasarkan apa yang mereka perbuat ? Menjual sedikit mendapat gaji yang sedikit dan menjual banyak maka gaji pun banyak. Hukum ini realistis dan dapat membentuk manusia bekerja dengan benar, yaitu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Tapi dalam masyarakat dipersepsikan mereka yang bekerja seperti ini adalah mereka yang dianggap bergolongan rendah. 
Bagaimana dengan Anda ? Jika Anda seorang pengusaha pilihan kedua menjadi baik untuk karayawan Anda sehingga perusahaan menjadi sangat produktif. Hanya daya tawar karyawan menjadi lemah sehingga membuat pengusaha memanfaatkan menggaji pokok yang rendah dan memberikan insentif yang tinggi, kondisinya seperti dipacu. Untuk itu mari kita membangun kemampuan dasar agar kita digaji dengan gaji pokok tinggi dan ingin diukur pekerjaannya dengan insentif yang menarik. Jika tidak maka Anda adalah karyawan yang selalu bergaji tetap dengan produktivitas rendah.

Pikiran tidak bisa memprediksi HASIL

Seringkali nasehat yang baik itu sering dimulai "berpikir yang baik atau berprasangka baik" dan bahkan ada kata penyemangat seperti "apa yang kita pikirkan (mimpikan) dapat diwujudkan".  Begitu kita menjadi bersemangat dan mempunyai persepsi pandangan bahwa apa yang kita pikirkan bisa terjadi. "jangan-jangan ...." dan kejadianlah apa yang kita pikirkan. Begitu luar biasa kekuatan yang dihasilkan oleh pikiran.
Tapi formula di atas tidak selalu benar, artinya bisa juga tidak terjadi apa yang kita pikirkan. Jadi tak perlu menjadi sebuah formula kebenaran (teori yang cenderung dibenarkan), maka membuat kita menjadi khawatir saat berpikir sesuatu ... toh hasilnya bisa ya dan tidak. Kondisi inilah yang mesti ang kita bangun persepsi baru "pikiran tidak bisa memprediksi hasil", artinya boleh dong kita berpikir bahwa apa yang kita pikirkan adalah BUKAN memprediksi hasil tapi apa yang kita pikirkan adalah apa yang bisa kita lakukan. Dengan demikian fokus kita dengan apa yang dipikiran adalah fokus tindakan/action/amal yang jika diteruskan pula membuat pikiran memikirkan tindakan/action/amal yang benar atau baik. Dan hasil dari tindakan itu hanya persoalan diizinkan Allah swt, artinya kita boleh berharap dengan selalu melakukan apa yang disenangi Allah. Pola ini mengajarkan kita hanya fokus kepada apa yang menjadi tanggung jawab kita sendiri yaitu hanya berpikir dan bertindak, yang juga memberi semangat (senang dalam mengerjakannya). Yang akhirnya kita pun bisa menerima apapun hasilnya, jika hasilnya baik kita berterima kasih dan jika hasilnya tidak sesuai maka kitapun berterima kasih karena sudah diberi kesempatan mengerjakannya dengan senang (seperti bermain) dan yang tak lupa kita pun berterima kasih dengan hasil yang tidak sesuai itu menandakan apa yang kita lakukan belum benar (diberitahu hasil tindakan kita).
Mari kita menyakini bahwa yang terpenting adalah fokus kepada apa yang kita pikirkan dan maukah kita melakukannya.  

Nyatakah mimpi kita ?

Berbagai cara untuk merubah keadaan kita menjadi lebih baik. Ada banyak nasehat, biasanya awali dengan mimpi atau cita-cita. Maka kita disarankan untuk bermimpi atau berpikir yang besar ... Akibatnya adalah otak kita mulai "dibuai" apa dibalik mimpi itu. Ada dua hal dibalik mimpi, yang besar adalah hal yang baik atau semua apa yang baik yang dijanjikan oleh mimpi itu. Tapi sebaliknya ada sisi lain yaitu perjalanan dan prosesnya yang bisa membuat orang mengurungkan niatnya. Banyak orang dibuai dengan semua yang baik dan berusaha untuk meraihnya bahkan melakukannya dengan cara instan atau singkat. Berhasilkah ? Ada yang berhasil .... Tapi tidak dapat mempertahankan hasilnya atau memang hasilnya hanya dapat kita rasakan sebentar. Lalu kita mimpi lagi .. Terbuai lagi dan melakukan hal yang sama untuk berhasil dengan mengesampingkan apa yang seharusnya kita perbuat dengan benar.
Mari kita renungkan baikkah mimpi itu ? Anda jawab pasti baik, tapi memang baik asal caranyapun baik. Menjadi kaya selalu dipersepsikan baik buat kita, tapi benarkah baik buat kita ? Belum tentu karena bisa jadi kita menjadi kaya dengan sifat pelit yang ada dalam diri kita sekarang ini sehingga membuat karakter kita semakin dinilai buruk oleh orang lain,"kaya kok pelit". Menjadi atau merubah sifat tidak pelit bisa mengantarkan kita menjadi kaya. Bagaimana dengan orang yang bekerja semakin baik setiap hari dengan selalu mengoptimalkan apa yang dimilikinya atau merek yang syukurnya benar ? Mereka yang melakukan itu pastilah mendapatkan kenikmatan dalam menjalani hidup dan semakin nikmat dengan hasil yang diperolehnya. Bedakan antara Anda yang punya mimpi dengan mereka yang semakin hari semakin baik ? Boleh saja bermimpi asalkan mimpinya yang mengantarkan kita kepada kebaikan, dan lakukan selalu yang semakin baik setiap hari. Itulah yang terbaik ... Hidup menjadi nikmat dan Insya Allah kita mendapatinya dengan perasaan lapang.

Keseimbangan hidup

Dalam hidup ada keseimbangan, contoh makan dan minum yang berlebih bisa berakibat buruk dan begitu juga dengan makan dan minum sedikit. Jika hal ini terjadi terus-menerus maka terjadi ketidakseimbangan yang menyebabkan gangguan pada tubuh. Bisa dirasakan saat itu atau dikemudian hari. Demikian juga dengan tidur yang tidak cukup atau tidur larut malam yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Langkah penyeimbang mesti dilakukan segera agar keseimbangan itu selalu terjaga, termasuk pikiran. Jarang berpikir atau malas berpikir bisa menghambat ketidakseimbangan tubuh saat menghadai berbagai masalah sehingga apa yang kita kerjakan menjadi semakin berat. Ada banyak sinyal yang bisa kita rasakan pada tubuh dan kondisi saat mengerjakan sesuatu. Sinyal itu sudah menandakan bahwa telah terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh kita. Yang terbaik adalah selalu memprogram aktivitas kita selalu dalam keseimbangan. Mari kita motivasi diri kita untuk selalu seimbang dan menjadikan kita sehat selalu ... Yang akhirnya kita bisa melakukan dengan baik dan benar.

Ilmu tak cukup melemahkan motivasi

Mari kita renungkan beberapa hal dalam bertindak, ada motivasi yang melemah yang akhirnya membuat orang menghambat dalam bertindak. Bisa jadi hal itu disebabkan oleh ilmu yang tidak memadai. Semakin tahu ilmunya semakin kita mudah dan ingin mengerjakan.
Perhatikan orang yang berilmu tanpa motivasi memunculkan tindakan yang ogah-ogahan. Orang yang punya motivasi atau semangat sekalipun ilmu tak memadai maka tindakan bisa terjadi walaupun berat. Tetap bertindak maka seiring kita bertindak bisa muncul ide yang membuat kita bertambah ilmunya dan konsisten menjadikan kita bisa sukses.
Jadi menambah ilmu penting tapi jauh lebih adalah mempertahankan motivasi untuk terus konsisten maka kita pun bisa bertambah ilmunya. Semakin hari semakin bertambah ilmu kita dengan bertindak dan bertindak.
Bismillahi rahmani rahiim, keinginan seringkali memicu kami untuk meraihnya dan muncul semangat atau yang luar biasa. Tapi semua hanya bertahan sebentar. Kami yakin bahwa Engkau yang Maha Kuasa Tidak membebani kami sesuatu yang kami tidak sanggup lakukan. Ya Allah, jadikan kami punya semangat untuk mengerjakan dengan ikhlas dalam setiap tindakan kami, dan kesungguhan dan konsistensi kami menjadi kekuatan untuk memelihara semangat untuk meraih keinginan kami. Dan pelihara semangat itu agar kami selalu bergantung pada MU yang Maha Memberi Asa. Ya Allah sempurnakan harapan kami hanya kepadaMU dan jadikan pula kami mampu membakar asa itu dengan semangat di dalam kami ini untuk terus beramal shaleh dan beramal shaleh. Amin.

Menjadi mandiri dengan belajar

Dalam kehidupan ini yang terpenting adalah kita mampu menangani dengan baik persoalan, hambatan, tuntutan, dan keraguan/ketakutan. Stress, sakit, marah, malas, lemah, kekurangan dan sejenisnya merupakan tanda atau sinyal diri kita tidak mampu mengatasinya. Tentu semua itu kita alami tapi yang mesti kita lakukan adalah mengecilkan nilai atau kualitasnya agar kita mampu mengikuti kehidupan ini.
Kemandirian adalah kemampuan sikap, ilmu, ketrampilan dan pengalaman yang mampu mengatasi berbagai persoalan hidup.  Kita dapat belajar dan mengambil manfaat dari stress cs, tapi bisa juga kita selalu mengantisipasinya dengan ilmu yang update. Belajar itu wajib dan setiap saat agar kita mampu mengatasi persoalan dimana pun, dan kapanpun. Kurang uang, maka ilmu menjual mesti kita bangun untuk mendapatkan uang dan begitu juga dengan yang lain.

Termotivasi

Kita menjadi termotivasi di saat senang. Senang yang memotivasi kita untuk mengerjakan apapun  sekalipun pekerjaan itu berat dan banyak hambatan. Manfaatkan waktu kita senang dengan mengerjakan sesuatu yang menyenangkan orang lain bukan sekedar yang menyenangkan buat diri sendiri. Insya Allah apa yang kita lakukan menambah atau ditambah frekuensi senangnya dan lamanya.
Apa yang bisa kita lakukan saat senang ? Memberi senyuman kepada orang berada di sekitar kita, menyapa mereke, membantu mereka dengan bersilaturahmi, dan yang pasti memberi apa yang kita miliki ... Semua cenderung membuat kita ikhlas dalam suasana senang. Nggak percaya, kesenangan kita menjadi lebih banyak dan lebih tahan lama.

Menjadi sehat itu adalah motivasi diri

Jawaban yang tak berujung dari pertanyaan,"mana yang lebih dulu telor atau ayam ?". Analoginya, Hampir sama halnya dalam motivasi berikut ini, bisa jadi Anda mengatakan bahwa judul di atas terbalik. Tapi semua itu tidak perlu diperdebatkan ... karena semua tergantung Anda dalam motivasi, yang penting adalah motivasi Anda terjaga terus-menerus. Jika Anda bayangkan bahwa motivasi Anda tidak bergantung pada lingkungan yang punya gaya sendiri.
Judul di atas kami ambil dari pengalaman dalam menjadi sehat yang memberi semangat dan motivasi dalam diri untuk berbuat semakin baik setiap hari. Tentunya pengalaman itu didasari oleh ilmu/referensi yang benar. Bayangkan jika kita termotivasi dari faktor eksternal tanpa mempedulikan faktor yang internal, maka yang terjadi adalah motivasi itu hanya sebentar (tergantung dari lingkungan) dimana saat menghadapi tantangan motivasi itu menjadi mengecil/menurun. Mengapa ? karena dalam diri kita tidak ada dorongan atau motivasi yang bisa dibangkitkan lagi sehingga semakin lemahlah ada yang kita kerjakan dan akhirnya lemah. Alhasil kita pun kembali kepada rutinitas hidup yang ada yang tidak ada tantangan lagi.
Menjadi sehat itu adalah membangkitkan tubuh mengeluarkan hormon-hormon yang menyenangkan yang membuat suasana hati nyaman ... inilah motivasi yang kuat yang mampu menahan tantangan dimana kita tetap selalu menjaga kesehatan. Menjadi sehat juga memberi energi atau tenaga untuk mengerjakan sampai tuntas. Terus bagaimana dong menjadi sehat itu ?
Sederhana dan mudah ?
1. Bergaul dengan orang yang punya motivasi tinggi, umumnya mereka adalah orang yang levelnya di atas kita atau level mereka yang berbeda dengan kita. Bergaul selain menambah hubungan sosial, menambah ilmu dan wawasan, juga bisa menambah semangat  atau motivasi diri untuk menjadi seperti orang lain yang levelnya berbeda atau lebih tinggi. Dimana kesehatannya ? Ini adalah kesehatan pikiran yaitu pikiran positif dimana mereka yang sudah level tingginya mempunyai pikiran dan wawasan yang lebih luas yang sudah mengalami pengalaman lebih dulu. Inilah kebaikan dari bergaul yang disebut juga silaturahmi jika dibarengi oleh niat ibadah maka pintu rezeki pun terbuka.
2. Berlatih untuk bersikap menguat atau berpikiran positif yang terus-menerus terhadap tantangan hidup atau masalah hidup. Buat Apa ? Semakin kuat dan terbiasanya berpikir positif semakin menghasilkan banyak hormon kebahagiaan dalam diri. Hormon kebahagiaan itu mampu menyemangati dan memotivasi kita untuk berbuat sesuatu dan mengurangi rasa sakit dari tubuh dalam menghadapi tantangan hidu atau masalah hidup. Misalkan di saat kita sakit, bangun pagi aja malas .. artinya kondisi tubuh semakin lemah, hal ini terjadi karena pikiran memerintahkan kita tidur lagi karena sakit. Tapi disisi lain, kita bisa saja berpikir terbalik yaitu di saat sakit, pikiran positif mengajak untuk bangun, lalu mandi dan beraktivitas yang ringan saja dulu ... dan hasilnya bisa Anda rasakan jauh berbeda.
3. Mempersiapkan makanan yang sehat seperti makan yang bernilai protein tinggi yang rendah kolesterol. seperti makan ikan, telor, buah semangka dan sejenisnya, makanan pedas, sarapan quaker oat, pisang, singkong dan ubi, omega 3, beras merah dan sebagainya. Boleh saja ngemil dirasa menerpa rasa laper dengan biskuit berserat, coklat dan sejenisnya. Ditambah dengan minum yang sering. Semua makanan itu hampir sama dengan apa yang kita makan sekarang dan tidak mahal. Buktikan semua itu mampu menguatkan setiap motivasi kita dalam menghadapi kehidupan ini.
4. Bergerak atau berolahraga yang cukup yang sedikit dipaksakan. Memang bagi Anda yang tinggal di kota, olah raga menjadi berat karena waktu dan kecapean. Sebagai karyawan dapat dengan tidak selalu duduk, tapi mengambil waktu jeda untuk berjalan naik tangga untuk mengerjakan sendiri berbagai hal. seperti biasa kita menyuruh OB untuk mengantarkan dokumen atau mengcopy dokumen dan sebagainya, maka sekarang melakukannya sendiri. Atau mengambil rehat setelah 1 jam berada di depan komputer dengan menggerakkan tubuh dan berjalan. Dan bisa juga saat istirahat makan pergi keluar kantor dengan berjalan kaki. Semua hal di atas untuk meningkatkan energi dimana olah tubuh (olah raga) itu mampu membakar energi yang sudah kita makan. Jika tidak Anda mesti menerima resiko menjadi sakit, maka langkah mudah yang punya uang dapat dengan membei supplemen makanan yang membantu membakar energi itu menjadi tenaga. Di saat kita bertenaga sudah mampu memberi motivasi yang baik bagi diri untuk siap menantang kehidupan ini.
Mari kita pahami bahwa menjadi sehat bukan tidak disengaja tapi direncanakan dan dilaksanakan dengan terus-menerus agar mampu menjaga motivasi dir yang semakin kuat dan SIAP menghadapi kehidupan ini yang penuh tekanan dan tantangan

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...