Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Merasa bisa pasti tidak bisa

Otak dan pikiran ini menerima dan memerintahkan apa yang diterima dengan jelas yang juga bisa dipahami. Hal ini menunjukkan tanpa kita sadari seringkali kita merasa bisa ternyata kita belum bisa apa-apa. Seorang motivator dengan semangat berapi-api mengatakan "kamu bisa". Mari kita pahami makna dibalik kata penyemangat tersebut :
1. Di saat saya membaca kata tersebut "kamu bisa" maka makna kata "kamu" tidak berarti bagi saya karena otak saya tidak memerintahkan saya untuk melakukan, kata tersebut memerintahkan orang yang bisa.
2. Kata "bisa" seringkali menyemangati saja tapi tidak memerintahkan apa-apa kepada saya untuk melakukan aktivitas. Bahkan malah bertanya dalam self talk saya :
a. Saya bisa apa ? Ya saya tidak punya ilmunya.
b. Saya bisa apa ? Ya saya juga belum yakin dengan ilmu saya.
Berharap kata semangat itu membakar saya untuk beraksi ternyata belum mampu saya lakukan
3. Kata penyemangat "kamu bisa" sebaiknya diganti dengan "saya bisa" tapi disarankan motivator mesti memberi ilmu dan experience agar yang dimotivasi menjadi yakin untuk melakukannya. Maka kata penyemangat itu benar-benar beearti buat siapa yang membacanya.
4. Saat dalam berada di banyak orang, saat training atau saat dimotivasi agar kata penyemangat itu sangat berarti karena mempengaruhi emosional saya untuk melakukan (diucapkan bersama-sama atau diminta baca yang keras). Bagaimana saya setelah keluar dari suasana tersebut ? Inilah yang membuat saya termotivasi saat training tapi setelah itu seperti hilang ditelan bumi semangatnya. Maka kita perlu melakukan afirmasi kata penyemangat tersebut dengan menguatkan ilmu dan experience lalu ucapkan kata "saya bisa".
5. Selalu mewakilkan semua urusan saya kepada sang pencipta dengan doa agar saya diizinkan untuk memperoleh nikmat baru yang terbarukan.
Mari kita memahami hal ini jangan sampai semua kata penyemangat itu hanya menjadi lip service saja tanpa ada aktivitas nyata. Ingat merasa bisa belum tentu saya bisa. Maka siap kan ilmu dan keyakinan agar otak bisa memerintahkan saya untuk action dan action.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...