Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Memohon maaf ... dan terjadi lagi

Memohon maaf merupakan sikap baik yang mesti dijalankan karena kita bukan manusia sempurna. Terus yang pertanyaan adalah kita meminta maaf saat orang lain yang memberitahu BUKAN kita sendiri yang berinisiatif untuk mengetahui terlebih dahulu. Apa akibatnya ? Biasanya kita mohon maaf seperti agak terpaksa, bisa jadi kita tahu salahnya tapi dalam hati bilang,"orang itu memang tidak suka aja sama saya". Kondisi ini tidak sejalan tahu kesalahan dengan kesadaran atas kesalahan sendiri, maka biasanya kesalahan itu terjadi lagi.
Terus gemana ? Indikasi kesalahan dari orang lain itu bagus asal kita bisa menerima dengan ikhlas (karena seringkali kita cenderung merasa benar menurut kita) atau dengan sengaja kita sendiri yang mengevaluasi tindakan salah atau betul. Inilah langkah untuk memperbaiki kesalahan kita dan dilanjutkan dengan kesadaran hati untuk menerima kesalahan itu sebagai proses menuju kesempurnaan. Maka munculnya dorongan untuk tidak mengulanginya lagi. Akhirnya memohon maaf adalah langkah sempurna untuk membersihkan hati menuju keadaan yang semakin baik.
Renungkan jika memohon maafnya kepada Allah swt, maka situasi yang benar mesti kita bangun untuk selalu memohon maaf tapi tidak hanya lisan dalam doa saja. Yang terpenting adalah secara ilmu kita tahu salah yang kita perbuat. Gemana tahu salahnya ? Banyak membaca dan memahami Al Qur'an sebagai referensi mutlak kebenaran yang petunjuk untuk mengetahui kesalahan kita.

Tidak ada yang menarik Anda Kecuali ...

.... Sesuatu pekerjaan yang menambah nilai bagi diri kita dan bermanfaat bagi orang lain. Jika dicek apa yang telah kita lakukan adalah 70% kita mengerjakan sesuatu yang tidak menambah nilai diri dan bahkan tidak memberi kemanfaatan bagi orang lain. Perhatikan kita lebih banyak mengomentari sampai maksimal berempati, tapi sedikit sekali kita berbuat ikhlas untuk mengerjakan sesuatu yang bernilai nyata (bukan sekedar solusi lisan).
Untuk mendapatkan hal yang menarik bagi kita, maka hadapi setiap detik kehidupan yang kita jalani dan berbuat sesuatu yang nyata bagi kita dan orang disekitar kita. Menyapa, tersenyum, bersilaturahmi dan beramal shaleh sesuai sesuatu yang dihadapi saat itu kepada siapapun yang kita temui.
 

Definisi UANG

Dulu, Uang merupakan simbol atau alat untuk menukar barang atau jasa seperti halnya emas, dinar dan sebagainya. Tapi sekarang Uang sudah bisa ditafsirkan materi yang punya nilai. Tidak salah, tapi patut kita renungkan bahwa ada peralihan pemikiran yang memacu semua orang mendapatkan atau mencari Uang BUKAN lagi menciptakan barang atau jasa yang punya nilai tinggi. Pola ini menciptakan orang membuat sesuatu yang TERLIHAT bernilai tinggi tapi manfaat/fungsi utama dari barang dan jasa itu dikalahkan oleh yang bukan fungsi utama. Misalkan kue dengan hiasan cantik lebih tinggi nilainya daripada kue enak yang biasa. Dan Bahkan dengan Uang orang bisa membayar kualitas barang dan jasa, bukankah seharusnya barang dan jasa lah yang menentukan nilainya sendiri.
Konsumen pada dasarnya masih membutuhkan fungsi atau manfaat dari barang dan jasa daripada yang lain (fungsi sekunder dan asesoris). Maka mau tidak mau konsumen membayar mahal untuk hal yang tidak berkaitan langsung dengan fungsi utama produk. Perhatikan penerbangan Air Asia bisa menerbangkan banyak orang tanpa adanya pelayanan yang tidak fungsional.
Jadi mulailah berpikir tidak fokus pada UANG yang cenderung membuat kita melupakan nilai dari barang atau jasa (fungsi utama) yang mau dihasilkan, TAPI berpikirlah produk yang memberi nilai tinggi pada fungsi utama sehingga mampu dinilai tinggi sehingga kita mampu mengontrol UANG masih sebagai alat pembayaran saja.

Kemampuan Menjual

Kemampuan menjual milik seorang salesmen, tapi banyak orang yang tadinya tidak ingin jadi salesmen ternyata sukses setelah menjadi salesmen. Karakter seorang salesmen cerdas mengatur penerimaan dan pengeluaran atau pendapatan dan pengeluaran.
Sebaliknya karyawan identik dengan konsumtif yang cerdas membeli alias mengeluarkan uang tapi tidak cerdas dalam mendapatkan uang. Jika Anda sudah merasa kekurangan uang atau gaji tidak mencukupi maka dipastikan Anda mengalami kesulitan menjadi pengusaha. Karena Pengusaha berlawanan dengan karakter seorang karyawan.
Sekalipun Anda Anda sebagai karyawan pastilah Anda ingin mempunyai uang yang mencukupi Maka bangunlah diri Anda menjadi karakter pengusaha dengan mengembangkan potensi menjual.

Satu

Satu merupakan langkah awal yang menentukan. Berhitung dimulai dan bernilai dari angka 1. Tidak ada angka satu berarti 0.
Satukan hati, pikiran dan langkah nyata dalam bertindak.
Today ... bangun pagi lebih awal berarti mengawali hidup dengan dengan lebih banyak waktu dan lebih segar.

Uang = Produktivitas

Begitulah orang menilai uang = produktivitas, artinya semakin tinggi produktivitas semakin tinggi uang yang didapat. Apakah selalu ? Ternyata tidak 100%, Jadi yang benar apa yang kita kerjakan itu mesti mempunyai nilai produktivitas tinggi, efisien dan efektif.
Ada hal yang jauh lebih penting bagaimana produktivitas itu dihasilkan ? Yang pasti ada nilai kompetensi yang terdiri dari ilmu, pengalaman dan ketrampilan yang mampu menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai tambah (azaz manfaat besar) bagi orang lain. Memang terkadang semua itu membutuhkan uang atau modal, lalu kapan hal itu terjadi ?
Mulailah dari uang yang kita miliki (sedikit) untuk memanfaatkan sumber daya (alam dan sesuatu di luar diri kita) sehingga menghasilkan sesuatu yang bernilai tambah dan dibutuhkan orang banyak. Langkah ini wajib kita laksanakan, lalu bergerak menjadi seorang pembelajar untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sehingga menjadikan kita semakin produktif dan mendapatkan balasan dari hasilnya itu berupa uang (salah satunya).
Dan yakini pula semua itu juga tetap tidak menjamin 100% tercapai sepanjang perjalanannya. Maka tingkatkan kemampuan spiritual  untuk memudahkan dan mempercepatkan perubahan di atas.

Fokus dan godaan

Berkurangnya kualitas fokus kepada apapun membuat peluang masuknya godaan untuk berpindah fokus kepada godaan yang akhir membuat kita gagal.
Jadi beri energi yang cukup dan minat agar fokus tetap terjaga dan semakin dekat kepada keberhasilan.

Waktu Istirahat

Waktu istirahat yang baik adalah tidur yang cukup, menghentikan gerakaan fisik dan membiarkan pikiran bekerja alami yang tidak lagi mengikuti perintah kita. Waktu istirahat peran manusia menjadi minimal dan Allah lah yang menguasai 100% atas diri kita. Hasilnya memberi kesegaran fisik dan pikiran ... dan siap menjalankan perintah Allah selanjutnya.

Just do it

Just do it apapun yang membahagiakan Anda, maka hal itu menyemangati hidup Anda dan hasilnya memberi nilai diri yang lebih. Tersenyum, memberi sesuatu buat orang lain, menasehati dan mengajak dalam beramal shaleh, dan lainnya.

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...