Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Mengapa Doa mesti mengikuti waktu

Doa seringkali memang kita samakan setiap saat, terutama yang umum. Doa kita bertambah atau semakin fokus bila ada persoalan atau keinginan yangbingin diraih. Doa yang paling dasar adalah memohon ampun dan meminta maaf, lalu memohon rezeki dan kebahagian di dunia dan di akhirat.
Mari kita bayangkan, satu contoh doa memohon rezeki,
Hari pertama kita panjatkan doanya
Hari kedua sampai keadaan yang merubah kita yaitu kita betul-betul mendapatkan rezeki Dan DOA KITA MASIH SAMA
Renungkan kembali, "apakah kualitas dan kuantitas rezeki yang kita mohonkan masih sama saat hari pertama dan kedua ?" ....iya ya mesti sudah berbeda dan sebaiknya kita sudah memberitahu kepada Allah swt bahwa "saya sudah dapet sebagian rezeki dan mengucapkan terima kasih". Dan boleh melanjutkan doa untuk sisa yang belum kita dapatkan atau doa yang baru. Inilah yang mesti kita lakukan sebagai bentuk rasa syukur atas sebagian doa yang dikabulkan. Agar rasa syukur itu bermanfaat ... kita pun bisa berdoa memohon petunjuk bagaimana cara memanfaatkan rezeki yang sudah kita terima tadi. Dan ingat juga bahwa dengan rezeki yang sudah kita terima itu BISA juga tergoda untuk foya-foya, maka berdoalah untuk memohon dilindungi dari godaan buang-buang rezeki  (boros dan mubazir).
Jadi dapat kita simpulkan bahwa berdoa itu sebaiknya berubah sesuai perkembangan dengan apa yang sudah kita alami.
1. Di awal bermohon atas keinginan dan memohon pula petunjuk untuk mendapatkannya.
Setelah itu, kita menjalankan hal-hal yang menuju pencapaian keinginan kita yang kita mohonkan dalam doa. Dalam proses ini kita harus selalu meningkatkan kemampuan agar pencapaiannya bisa lebih cepatò atau melebihinya.
Jika kita sudah merasakan/menerima apapun berupa kemudahan dan kenyamanan atau berupa materi, maka sepantasnyalah kita berterima sehingga dalam doa kita melaporkan dan mengucapkan terima kasih kepada Allah swt. dan ingat pula untuk mohon dibimbing dalam memanfaatkan rezeki yang ada dan mohon diberikan petunjuk untuk mencapai sisa keinginan kita.
3. Teruslah berdoa ....  berdoa berarti berharap, tapi bukan menggantungkan pada doa/harapan. Ingat pula doa dan tindakan kita itu ibadah yang berarti kita menjalankan perintah Allah swt yang disukai Allah swt asalkan niatnya ikhlas.
4. Belum atau tidak dikabulkan doa kita sesuai keinginan Bisa jadi ada skenario lain buat kita dari Allah swt. Yang baik menurut kita bisa tidak menurut Allah dan sebaliknya. Maka kita pun dilatih untuk menerima dengan ikhlas keadaan kita setiap saat dan mulailah berpikir seperti yang Allah maksudkan. Ingatlah untuk berdoa agar kita diberi kemudahan dan petunjuk untuk hal tersebut.
Masihkah kita tidak menyadari bahwa Allah swt itu baik dengan rahman dan rahimNya  atas doa yang kita panjatkan ?

Doa yang sama setiap hari

Cek kembali, apakah doa kita selama ini selalu sama setiap hari ? Iya dan diulang-ulang agar menjadi semakin kuat doa kita kepada Allah swt. Tapi apa yang terjadi, semakin kita berdoa yang sama setiap hari maka doa itu menjadi hafal dan seringkali sewaktu berdoa tidak membuat kita merasakan isi doa itu alias sama halnya seperti kita memutarkan kaset. Hasilnya ... karena kita beriman dan yakin kepada Allah swt, maka doa seperti itu ok-ok saja.
Pernahkah kita mengevaluasi doa kita ? Bukan berarti kita ingin tahu tentang pengabulan doa kita. Evaluasi di sini hanya untuk selalu meningkatkan kualitas keberadaan doa kita kepada Allah swt dan sekali lagi Hasilnya. Maka sebenarnya kita tidak pernah tahu dikabulkan atau tidak doa kita, tapi mengevaluasi doa dapat menambah keyakinan kita kepada Allah swt. Doa yang berulang-ulang punya kelemahan yang membuat kita jenuh berdoa sehingga dapat menurunkan keyakinan (prasangka) kepada Allah swt. Disamping itu, doa yanv berulang-ulang tak memberi semamgat atau raaa optimis kita kepada apa yang ingin kita raih. Olah sebab itu, penting sekali mengerti isi doa sekalipun diulang-ulang untuk menyakinkan diri kita terutama pikiran bawah sadar yang nantinya mendorong kita untuk melakukan hal-hal yang mengantarkan kita kepada apa yang kita inginkan (isi doa kita). Dan bila perlu kita berdoa ada yang sama dan ada pula yang berubah mengikuti progres yang kita alami. How ? Ikuti terus lanjutan tulisan ini.

Tak sabarlah berdoa

Judul di atas, kok aneh ? Biasa pesan itu adalah yang positif, maka masak sih ... disarankan tidak sabar dalm doa, bukannya harus sabar dalam berdoa.
Baca lagi deh, doa itu apa ? Doa itu harapan yang dimohonkan kepada Allah swt. Pengennya sihh harapan segera tercapai. Mau dong begitu. Jadi untuk cepet tercapai kita mesti ngapaian ? Jawabnya pasti kerjanya mesti luar biasa dan jika diizinkan Allah segera aja dikabulkannya.
Atas dasar kalimat terakhir inilah, ada yang positif yang menyuruh kita tidak sabar yaitu mengerjakan sesegera mungkin bukan menunda dan menunggu. Bukankah sabar itu mau "menungggu" menurut persepsi kita. Maka tidak sabar artinya tidak perlu menunggu sehingga mendorong kita bekerja lebih cepat dan tidak menunda, dan bekerja lebih cepat itu bukan sembrono tapi bekerja dengan kualitas. Bekerja berkualitas bisa meningkatkan nilai ibadahnya karena berilmu. Dan Allah swt suka dengan orang berilmu ... kita berharap Allah meridhai apa yanv kita lakukan dan mengizinkan apa yang kita inginkan. Lalu tidak sabar berdoa bukan berarti pula kita doanya harus cepet-cepet tapi tidak sabar berdoa diartikan menyegerakan ibadah atau shalat tepat waktu (tidak menunda) sehingga kita berdoa juga ikut tepat waktu. Bukankah tepat waktu itu disukai Allah swt ? Dengan demikian kita berharap segera mengabulkan doa kita.
Bener atau salah ... karena selalu ada banyak pandangan, tapi menjadi baik dengan sikap baik. Baik atau buruk hanya dari sisi manusia - tergantung kita yang menyikapinya, tapi disisi Allah tidak ada ukuran itu.

DOA .. DO in Action

Doa ... DO Action, maka doa itu memang harus diamalkan yaitu mengamalkan apa saja yang mengantarkan kita kepada permohonan yang kita inginkan. Keinginan adalah harapan yang ingin kita raih dimasa mendatang yang bisa kita tafsirkan "orang yang mempunyai visi (visioner)". Doa itu memang pantas kita sampaikan kepada Allah swt karena Allah swt lah yang menguasai hari esok, termasuk hari akhirat. Kita beriman kepada Allah juga beriman kepada hari akhirat.
Doa mengajarkan kita untuk menindaklanjuti apa yang kita doakan dan mengerjakan yang disukai Allah swt. Doa memohon rezeki, berarti kita harus meningkatkan kemampuan menghasilkan uang dan kesiapan mental dan fisik agar bisa melakukan dengan sungguh-sungguh. Dan bila mendapatkan uang, kita pun mesti bersedekah dimana kita mengerjakan apa yang disukai Allah swt. Insya Allah, Allah memberikan rezeki yang berkah yang mencukupkan.

Praktekkan doa kita

Saat ilmu yang kita peroleh menjadi manfaat bila ilmu itu dipraktekkan dan diamalkan. Maka sama halnya dengan sebuah keyakinan (ada dalam pikiran) menjadi bernilai setelah kita mempraktekkan. Apakah doa seperti itu juga ? Mari kita dalami makna doa .... doa itu lisan yang kita ucapkan kepada Allah swt agar diizinkan keinginan dalam doa.
Lisan menjadi bener atau nyata bila kita praktekkan, maka doa itu menjadi nyata alias dikabulkan wajib dipraktekkan. Bagaimana caranya :
1. Doa itu berisi keinginan, maka doa mesti memotivasi kita untuk melaksanakan dan meraihnya. Jadi mulailah menterjemahkan doa kita dalam bentuk tindakan yang ingin kita praktekkan sebagai dorongan dari doa yang ingin dikabulkan. Misalkan doa mohon ampun, maka kita terdorong untuk melakukan perbaikan untuk tidak melakukan keaalajan yang sama.
2. Doa yang merupakan lisan untuk memohon izin, maka bisa juga kita memgerjakan tindakan yang disukai oleh sang Pemberi. Agar doa kita diizinkan, maka jadilah orang yang diridhai sama Allah swt. Beribadah dan beramal shaleh adalah tindakan yang disukai Allah swt.
3. Hanya berdoa dan berdoa terus. Karena doa itu adalah ibadah maka sempurnakan keikhlasan doa seperti halnya shalat dan yang lainnya. Dalam hal ini, memohonlah sesuai petunjuk yang benar.
Dari ketiga hal di atas, maka doa tidak sekedar doa yang hanya menunggu pengabulan dari Allah swt. Mari kita tanamkan doa sebagai ibadah dan mempraktekkannya dalam kehidupan ini. Insya Allah, Allah yang Maha Melihat apa yang kita kerjakan.

Sudah biasa berdoa

Ungkapan itu sering terjadi pada diri kita. Bukan kita tidak mau berdoa, tapi itu terjadi dengan sendirinya tanpa kita sadari.
Kapan itu terjadi ? Sesudah kita merasa doa kita dikabulkan Allah swt. Mengapa ? Merasa cukup dan tidak ada lagi persoalan. Bisa juga kita dekat dengan sang Maha  Pencipta, sehingga kita tidak merasa butuh pertolongan. Dan ada satu hal lagi yaitu doa kita sudah berulang-ulang sama dari satu shalat ke shalat, dari hari ke hari yang membuat kita bosan atau doa sudah menjadi rutinitas alias doa tanpa hati. Oh ya bagaimana kalau kita sudah tidak ingin apa-apa atau harapan ? Biasanya kita tidak terdorong untuk meminta bantuan atau berdoa. Dan bisa jadi banyak lagi alasannya.
Mari kita memahami apa yang ingin kita sampaikan dalam doa dan memusatkan kemampuan kita untuk meraihnya. Dan yang juga penting melaporkan kondisi setiap saat kepada sang Pencipta agar kita termasuk orang yang tahu diri dan bsrsyukur.

Virua doa

Seringkali kita berbeda menyikapi saat doa dikabulkan dan saat doa belum dikabulkan. Doa yang dikabulkan membuat kita senang dan berucap syukur dan selanjutnya kita kurang berdoa dan bahkan cenderung lupa bahwa dulu kita pernah mohon doa kepada Allah swt. Sebaliknya doa yang belum dikabulkan, kalau kita sangat yakin maka doa kita semakin kuat dan di saat merasa mampu melakukan untuk meraih keinginan kita maka kita mulai luntur dengan doa dan selalu mencari cara untuk mendapatkannya.
Berdoa di waktu senang adalah lebih baik dari pada berdoa di waktu sulit. Maknanya mari kita berdoa dan saat kita dikabulkan doanya maka berdoalah terus agar nikmat yang kita dapat dipelihara dan dimanfaatkan sehingga kita terhindar dari kesulitan. Dan bila ada kesulitan maka berdoalah dengan dorongan dari kesenangan sebelumnya. Insya Allah doa jika dilakukan saat senang dapat menular untuk terus berdoa dalam kondisi apapun.

Doa pasti dikabulkan

Banyak orang menunggu doa itu dikabulkan. Tapi sebetulnya doa itu pasti dikabulkan, jadi optimislah dengan menjalankan apa yang diminta oleh Allah swt.
Kalau merasa tidak dikabulkan, maka sebetulnya Allah swt tetap mengabulkannya tapi kita aja yang tidak tahu. Maka selalu bersyukurlah setiap apa yang kita terima, karena apa yang kita terima itu adalah pemberian Allah swt atas doa kita.
Berdoalah terus agar kita selalu diberikan kebaikan setiap hari.

Indahnya dunia

Keindahan bukan saja berupa apa yang kita lihat, seperti pemandangan alam. Tapi keindahan bisa kita rasakan dengan adanya keteraturan yang dimana kita pun tak kuasa mengaturnya.
Sebagai seorang suami dengan kehidupan keluarga menjadi indah karena ada anak-anak yang lucu yang menentramkan kita saat pulang kerja. Lalu sudah disiapkan makan oleh isteri. Bermain dan beristirahat dengan berbagai aktivitas. Ingin syurga ? Kami jalani hidup ini dengan ikhlas mengikuti kehendak Allah swt, maka inilah Indahnya dunia.

Positive Action

Yang umum adalah berpikir positif. Tapi berpikir terus yang positif tidak mendorong kita action. Maka Positive Action itu yang terbaik, karena dengan positive action sudah terdapat di dalamnya berpikir positif.
Bagaimana caranya ? Just action saja. Dari mana kita tahu action itu positif ? Ngga perlu dipikirin, pada dasarnya kita tidak mau melakukan action negatif. Maka secara alam bawah sadar kita sudah menuntun kita ber action positif. Terus seandainya bukan positive action setelah kejadian, maka otak kita punya sistem koreksi dengan cara berpikir positive thinking. Jadi kita tidak perlu khawatir, bahwa positive action disupport oleh positive thinking dan menciptakan positve thingking baru lagi yang diteruskan dengan positive action

Mau bahagia kok menunggu

Banyak orang menyadari bahwa kebahagian itu menunggu dengan adanya pemberian dari orang lain untuk kita. Bagaimana orang lain mau memberi kalau kita sendiri tidak pernah cerita ? Percayalah orang lain itu memberi sesuatu kepada kita karena mereka ingin bahagia. Kalau begitu, mengapa mesti menunggu kebahagian ? Maka berikanlah sesuatu kepada orang lain sekarang juga

Masihkah menunggu ?

Kita tidak suka menunggu, tapi mengapa kita masih sering menunggu ? Menunggu gaji, menunggu konsumen datang, menunggu pulang waktu pulang, menunggu balasan dan yang tidak kita tunggu adalah kematian.
Saat kita menunggu segala hal dalam kehidupan ini, maka sebenarnya bukannya kita tidak menunggu kematian tapi menunggu gilirannya saja.  Yukk isi kehidupan ini dengan berbagai ibadah dan amal shaleh sehingga kita tak ada waktu untuk meninggu yang lain.

Bahagia itu memberi ..

Bahagia ? Apa yaaa ? Kayaknya nggak bisa diungkapkan. Kebahagian adalah bicara hati dan itu hanya bisa diekspresikan lewat emosi, maka orang bahagia terlihat senang atau sedih atau terharu dam sebagainya. Tapi orang yang senang belum tentu bahagia.
Apa yang membedakan  orang bahagia dengan orang senang, orang senang hanya untuk kebaikan dirinya dan hanya sedikit hal yang di share buat orang lain. Senang diperoleh dari rangsangan luar dimana hal itu menarik kita. Keadaan ini membuat kita tersenyum, tapi tidak bisa bertahan lama. Sangat berbeda dengan orang yang bahagia, senyum yang terpancar dari orang yang bahagia bisa bertahan lama dan memberikan efek luar biasa kepada orang lain yang bisa merasakan kebahagian itu. Orang yang bahagia selalu ingin memberi sesuatu sebagai ungkapan terima kasihnya. Jadi kebahagian itu datang dari hati kita sendiri dan hanya kita yang bisa membuatnya dengan seizin Allah swt. Maka dari itu keinginan untuk bahagia bisa kita bangun dengan ibadah dan amal shaleh serta berusaha untuk membaca dan merenungkan penciptaan Allah Di alam semesta ini. Dan tidak lupa berdoa memohon diberikan hati yang bahagia ... hati yang tenang. Dengan banyak berdzikir hati menjadi tenang .. bahagia.
Orang yang senang seringkali ingin merasakannya sendiri dan tidak ingin orang lain merasakannya atau berbagi. Fakta menunjukkan bahwa orang kaya menjadi pelit, orang pintar menjadi sombong dan seterusnya. Maka orang kaya selalu ingin tambah kaya agar perasaan senang terus terpelihara dengan maksud orang lain tahu bahwa dia orang kaya yang murah senyum. Apa akibatnya bila orang kaya tidak menunjukkan kekayaannya ? Maka orang lain "orang kaya kok bete, lagi abisnya duitnya". Dan yang pasti orang senang selalu merasakan capek dan lelah.
Kondisi orang kaya yang sudah capek dan lelah ... membuat mereka merenungkan apa yang sudah mereka lakukan dan mau ngapain dengan kekayaan yang tak pernah habis itu. Titik balik orang kaya seperti ini membuat mereka memcari makna hidup, yaitu mencari kebahagian. Dan mulailah golongan orang seperti ini banyak melakukan aksi sosial untuk menyumbang bagi masyarakat yang kekurangan dengan apa yang mereka miliki. Tindakan itu bis berdampak nagi hati mereka yang terbuka dan terciptalah kebahagian itu.
Ingin bahagia atau senang ? Temukan kebahagian  itu pada diri kita sendiri dan tidak perlu materi Hanya butuh Allah untuk mengaktifkannya. Sedangkan kesenangan membutuhkan sesuatu dan kita cari diSekitar kita. Ngapain repot mau seneng tapi susah dan mahal. Kebahagoan menciptakan rasa senang.

Cuek atas kesalahan berbahaya

Hampir setiap hari kita membuat kesalahan. Terus diapakan keslahan itu ? Karena gengsi, malu dan sebagainya kesalahan itu kita biarkan berlalu. Tidak ada upaya untuk memperbaiki dan seiring waktu kita baru sadar untuk memperbaiki kesalahan itu karena terdesak untuk berubah. Memperbaiki itu karena terpaksa, artinya kesalahan itu tetap tidak mau diakui oleh kita sendiri .. akibatnya bisa merusak kesimbangan tubuh kita.
Bisa dibayangkan kesalahan yang kita buat sampai hari ini begitu banyak yang pasti mempengaruhi kesehatan kita hari ini dan bahkan telah membentuk karakter kita. Yang tidak mau memgakui lesalahan dan berdampak tidak meminta maaf dan bahkan sulit memaafkan. Kondisi ini memperburuk kesehatan jasmani dan rohani kita. Salah satu jalan terbaik adalah setiap kita melakukan kesalahan, maka sadarilah kesalahan itu dan aegera perbaiki ... maka cara ini memberikan banyak kebaikan bagi kita. Menyadari kesalahan berarti memaafkan diri kita sendiri, meminta maaf kepada orang lain jika ada, tidak ingin mengulangi kesalahan itu dengan mencari tahu perbaikan yang bisa dilakulan.

Janji hanya milik Allah swt

Kalau dipikir, kita sering berjanji kepada orang lain. Dan yang paling banyak berjanji itu, kita berjanji kepada diri sendiri. Berjanji merencanakan sesuatu untuk waktu selanjutnya. Kapan waktunya ? Bukan sekarang artinya nanti atau besok. Ternyata nanti atau besok itu hanya milik Allah swt. Maka dari itu hindarilah untuk sering berjanji dan kalau pun sudah berjanji katakan dalam hati "Insya Allah". Agar janji itu menjadi nyata, maka kerjakan apa yang bisa kita kerjakan dan berikan kepada orang lain dan diri kita sendiri kejutan kebaikan.
Fakta menunjukkan kit sering ingkar janji termasuk banyak ingkar janji kepada diri sendiri. Tanya pada diri Anda,kemarin mau janji kalau ada uang mau makan enak .. tapi sudahkah Anda penuhi janjinya ?
Insya Allah menjadi renungan buat kita untuk menjadi orang yang amanah terhadap diri kita sendiri dan orang lain

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...